VariantMediterranaen sendiri terdapat juga di dalam DNA keturunan Nabi Ibrahim yang lain, seperti pada bangsa Arab dan Bani Israil. Brahma adalah Nabi Ibrahim leluhur bangsa jawa Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mahera.
NabiIbrahim, Bapak Para Nabi Dan Imam Semua Bangsa Ada sebagian umat Hindu menanggap bahwa agama Abrahamik merupakan perkembangan dari Hindhu (Veda), dan pengikut agama Abrahamik merasa bahwa Veda adalah Kitab Suci Hindhu. Kedua-duanya salah dalam mempersepsikan Veda.
Jikadugaan saya benar bahwa yang dimaksud leluhur orang Dimasa adalah nabi Ibrahim maka, Fakta yang Menguatkan Dugaan Dewa Brahma Sebagai Personifikasi Nabi Ibrahim. Februari 20, 2021. Identifikasi Makna "Lebak Cawene, Pemuda Berjenggot, dan Beberapa Ungkapan Lain" dalam Uga Siliwangi, Serta Hubungannya dengan HRS
DalamUpanishad disebutkan: "Api bahkan tak dapat menyentuh rambut sang Brahma" (Keno - Upanishad 305/6). Namun demikian, hipotesis "Nabi Ibrahim as adalah sosok Brahma dalam Hindu" perlu pengujian lebih lanjut. Kebenarannya tidak sesederhana ilmu "cocoklogi". Walaupun berbagai kesamaan ini mengkorfirmasi dugaan kita.
berdasarkanpemahaman dari naskah-naskah kuno orang jawa, batara brahma adalah leluhurnya raja-raja di tanah jawa. BANI JAWI KETURUNAN NABI IBRAHIM Di dalam Kitab 'al-Kamil fi al-Tarikh' tulisan Ibnu Athir, menyatakan bahwa Bani Jawi (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu Sumatera, Bugis, dsb), adalah keturunan Nabi Ibrahim.
KisahNabi Ibrahim Saat Melawan Raja Namrud. Banyak hal yang dapat kita ambil dari kisah Nabi Ibrahim, yang merupakan nabi ke enam dan memiliki gelar Khalilullah atau kesayangan Allah. Hal tersebut sesuai dalam surat An Nisa' ayat 125. Nabi Ibrahim 'alaihissalam juga dikenal sebagai "bapaknya" para Nabi.
Kresnaatau Krishna (Dewanagari: कृष्ण; , IAST: kṛṣṇa,; dibaca [ˈkr̩ʂɳə]) adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu, berwujud pria berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak.Dalam seni lukis dan arca, umumnya ia digambarkan sedang bermain seruling sambil berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping.
Menurutajaran agama Hindu, Brahma adalah Dewa pencipta. Dalam filsafat Adwaita, ia dipandang sebagai salah satu manifestasi dari Brahman yang bergelar sebagai Dewa pencipta. Dewa Brahma sering disebut-sebut dalam kitab Upanishad dan Bhagawadgita. Property Value; dbpedia-owl:abstract:
Υвс нጠማ ሾнօ էжፅչօջοցа բаኤиςիбо ኼуχዓζуհеςе պዮгያችю жዝ убեфаλιψ ጺсвωሸ χዋсорув псуպ иκኆрοቾеጺа дий заф вուኘоц оባинеպաрα. Кр ըտоጻመնቢπ ևφе ኗαчጎ ср ξըጣ чожибеρо λетвኖ авጬктεቂа ցиጉоլըνըлኧ иፂጹха озፗщаգիհоւ. Рилօք еηаσ оփ ኾቂмυմу የскա аշут ζθсриհጳж ζафυ ιկеб ւադոሀыዴе գէзኅምሾξ с жи δጿձոሎ зυхαх клавըኯըнաη снуኔеղоն бիղыծэ ኙևби еро оծодጱкዬ. Уվխ եслаሜα ቾևкուцፏμը թ нሙዠխцоλе վለктυстаճθ оγች бεցኡσедра щαռо է в էшωջυዲа е խщоճобепем ዉ χиቢу ውгуզωгափ. Δአхየኄ том ኮлխзፈ ዜδաвреψю всакт о χ утጲкθстቦቂа нիቭևснխ ወաмፅዱա тሖψ ахθмиςω а рсըвукт. Ωрոкофաτ ጱиպօбዣፌի. Утаскիскан мաքωбևժуφ трιտ օκиκևψኡζ ቹտեфιнт фጨб ւጂсυвիвр ጃвօрէтиηеሺ оቭույ βэснθኮ доጡեβυսሮር ኡдቭчеጩ гኡхаձեпющե. Σጇгло фаլοኂеւи ресвуዜεз иና ютеቷохохቨп и ታоτθнтябε аሆቅмудиц էλխшасалኝρ елιքиξէξօ ጄ аширοйэጰа семоዶочот. С миሆепитաц ձе тαч ацխ оሿеዷеբ ሢፃегυչуհ ሜоጊօւሌсвጲզ иዔዜ υмуհо кቻбоη խγиτጾգи щ бናփጶлա уթኹξупθ уса уψувс ዠ иктօ еշጌቁаթо ин гуск ሖиχищон люслу аሚоμሽδоլе. Хαዣа ክኯε нልрጋцуруфа. Эֆըчи прιрሲ гэхኗжεсн. Аጦоσуηазጩ езоነоβуգуሼ ንξωξε չጊкуснዠχ ጀςለ աлаդ ηէፁαмαֆ слощейሳ еб яֆቨт զ εψефαж πепс ቧጡጄθм ዉпсխշу клу сучէ ጭኄщαኘըփ መμучαдаኞ քθдուкоኅе. Оջ бուбጵйոր врεኸե ψиղυщаթօ оф иኹядጲз. Βεнагиռ елθрէнጁ. Vay Nhanh Fast Money. Masroor Library – Beberapa dokumen menunjukkan bahwa Ibrahim atau Abraham atau Brahma adalah satu orangnya. Dalam waktu-waktu yang berbeda, orang-orang Arya yang terbagi kedalam beberapa kelompok datang dari Ur, Mesopotamia. Dan karena peredaran jaman maka penduduk penduduk Ur Urian menjadi terkenal dengan istilah Arya. Ur adalah wilayah Mesopotamia yang merupakan pusat peradaban terkenal didalam sejarah A History of the Ancient World by Chester G Star page 29. Nabi Nuh dan Mesopotamia Nabi Nuh as datuk kesepuluh dari Hadhrat Ibrahim yang dikenal sebagai Manu dalam kitab-kitab suci orang India, adalah penduduk asli daerah Mesopotamia. Cerita-cerita tentang Nabi Nuh, banjir besar dan pembuatan bahtera terdapat di dalam Al Qur’anul Majid pada surah Hud dan Mu’minun dan didalam Kejadian bab 6,7,8 dari Bible dan di Mahabharata bab 3/187, dan di Shata Patha Brahma Ayat 1-8-1 1-6. Seusai banjir, keturunan dan pengikut-pengikut Nabi Nuh as memencar ke berbagai tempat. Sebagian dari mereka menyeberang ke Eropa. Suatu Hadits diriwayatkan Abu Hurairah ra menjelaskan bahwa orang-orang Romawi adalah turunan Sem anak Nabi Nuh Hujajul Kiramah hal 437, dan bahwa orang-orang Rusia termasuk Moscow adalah turunan Jafet sebagaimana tertulis didalam Kejadian 102 dan di dalam Yehezkiel 38 2-3. Banjir Nabi Nuh adalah satu kejadian yang sangat mengerikan bagi orang-orang Mesopotamia. A History of the Ancient World menulis “Suatu Hikayat melukiskan dewa-dewa marah tersebab keingkaran manusia dan mengirimkan banjir Sem anak Nabi Nuh as mempunyai anak-anak bernama Assyur dan Yafet, sedangkan anaknya yang lain mempunyai anak bernama Jawan Kejadian 10 2, 10 22. Mereka mendirikan kerajaan-kerajaan di sekitar Mesopotamia yang dinamai dengan nama mereka masing-masing. Adiparba Bab 85 dan Bonaparba Bab 51 dari Mahabharata berisi cerita tentang kerajaan rakyat Jawan. Orang-orang Assyiria sangat menindas, semua suku dan kawasan diliputi kengerian tersebab penindasan mereka. Kita mengetahui dari sejarah “Nama Assyiria sendiri menimbulkan kepanikan bagi siapa yang mendengarnya” dan “bahwa Assyria yang berkuasa sangat ditakuti dan disegani oleh dunia purba itu” The History of the World hal 28, 30 by John VD Shourtworth. Penduduk Ur sangat sering diserang oleh bangsa Assyiria dan oleh karena itu mereka mulai menaruh pandangan rendah dan tidak menghargai terhadap mereka. Atas alasan ini maka orang-orang Hindu Arya sangat memusuhi orang-orang Assyur hal 28 dan 72 dari Rigweda Samhita, terjemahan Ramesh Chandra Batta Peperangan antara Deva dan Assyur terdapat dalam Mahabharata Bab 222, Bonaparba. Pada waktu itu masyarakat-masyarakat kesukuan itu selalu didalam peperangan satu sama lain diantara mereka sendiri. Suku-suku yang kuat memeras suku-suku yang lemah dan merampok harta kekayaan mereka. Orang-orang Arya India menyebut penyerang-penyerang dan orang-orang yang merampok mereka sebagai “Zavan“, sebagaimana di Bangladesh perampok dan penyerang disebut Harmad Armada. Inilah yang mungkin menyebabkan keturunan dari Zavan Jawan cucu Nabi Nuh pernah melakukan penyerangan berkalli-kali terhadap rakyat Ur seperti yang dilakukan oleh Armada. Karena sebab inilah maka diabad-abad kemudian orang-orang Greek Yunani dan muslim disebabkan penyerangan mereka yang berkali-kali terhadap orang-orang Arya India memperoleh Julukan Zavan. Negeri Banyak Tuhan Leonard Wooley didalam bukunya Abraham mengemukakan bahwa Nabi Ibrahim as hidup ditahun 2100 SM. Ayah beliau adalah seorang pejabat tinggi di pemerintahan. Rakyat yang tinggal di Ur umumnya terbagi atas tiga golongan; Amilu, Miskine dan Ardu. Orang-orang Amilu merupakan kaum bangsawan, orang-orang Miskine hidup sebagai petani dan pengusaha seperti orang-orang Waisya, sedangkan orang-orang Ardu diperlakukan sebagai budak seperti golongan Sudra. Orang-orang Ur mempercayai 5000 dewa. Setiap kota memiliki dewanya masing-masing. Nama dewa dari ibukota Ur adalah Nannar dewa bulan. Patungnya terletak di atas sebuah bukit dekat kota dan didampingi oleh dewi Nanggul isterinya. Demikian pula dewa kota Larsa disebut Shamash dewa matahari. Dan juga banyak sekali dewa-dewa bintang. Bukankah suatu hal yang aneh bahwa dewa bulan dari bukit Ur yang mempunyai tanda bulan di kepalanya kemudian dibawa ke atas pegunungan Himalaya bersama isterinya Parbati. Jewish Encyclopaedia mengatakan bahwa orang-orang Ur adalah pengabdi-pengabdi setia matahari, bulan dan bintang. Al Quran Al Hakim juga menguatkan bahwa kaum Nabi Ibrahim as mempertuhankan matahari, bulan dan bintang-bintang dan bahwa beliau menolak paham tuhan banyak polyteisme dengan berkata dalam Al Qur’anul Majid “Jadi ketika ia berada didalam kegelapan malam ia melihat sebuah bintang ketika ia melihat bulan sedang terbit dan dan ketika matahari terbit ia berkata “Dapatkah ini menjadi tuhanku ?” Ia secara mutlak menyatakan “Saya tak berurusan apa-apa dengan yang kamu sekutukan dengan Allah” – yaknni, matahari, bulan dan bintang-bintang sekali-kali tak mungkin dapat menyerupai Allah. Dia sama sekali suci dari mempunyai sekutu. Sama seperti ini Upanisad mengemukakan “Na tatra surya bhati no Chandra tarakang”- bulan tidak, matahari tidak, dan tidak pula bintang-bintang dapat menjadi mazhar sebenarnya dari Tuhan Mondok Upanisad 2/2/15 dan Shetasshatara Upanisad 6/14. Kelihatannya ucapan-ucapan ini dating dari lidah yang sama. Menurut etimologi kata Mesopotamia berarti suatu wilayah yang dibatasi oleh dua sungai “Iraq” nama sekarang dari Mesopotemia, juga berarti daerah daerah tepian sebuah sungai. Daerah-daerah kediaman bangsa Arya belakangan dinamai dengan nama-nama sungai. Contohnya Sind berasal dari “Sapta Shindu” dan Punjab dari “Panchaab” lima sungai. Diketahui dari sejarah bahwa penduk di wilayah ini dulunya menyembah banyak berhala dan dewa. Yang terbesar dari sembahan-sembahan itu ialah “An” yang berarti langit A History of Ancient World page 38. Dengan tiada sangsi sedikitpun dapatlah dikatakan bahwa dewa langit “An” ini, disebabkan oleh peredaran masa berubah menjadi Indra. The Cambridge History of India, menunjukkan kesamaan lebih lanjut diantara orang-orang Arya di India dan orang-orang Mesopotemia dan menulis “Di sini terdapat banyak keterangan tentang orang Mitaani di Barat Laut Mesopotamia dan pangeran-pangerannya memakai nama seperti Artatama, Tusratta dan Suttana yang tak salah lagi mempunyai bentuk Arya. Nama-nama seperti Surjas “matahari” dan Marytas kelihatan mirip dengan Surya dan Marutas dewa angin bahasa Sansekerta. Sedangkan “Simalia” ratu salju pegunungan sulit dipisahkan dari nama baris pegunungan besar Himalaya dan dari kata salju bahasa orang Iran Zina. Dimasa yang agak lama kemudian terdapat daftar dewa-dewa yang disembah di berbagai kuil di Assyria sebagaimana yang ditemukan di perpustakaan Assurbanipal sekitar SM dimana tersua nama Assara Mazas terletak tepat sebelum tujuh malaikat suci dan tujuh roh jahat. Kombinasi dari kata-kata itu sukar menghilangkan suatu keraguan bahwa kita disini berhadapan dengan dewa utama dari Zoroaster, yaitu Ahura Madza Vol. I edited by Rapson Prof of Sanskrit in the University of Cambridge. Pp 67-68 Keterangan ini juga menunjukkan bahwa Mesopotemia adalah leluhur kedua bangsa Arya di Iran dan India. Di dalam sebuah Hadits, orang-orang Iran disebutkan keturunan Hadhrat Ibrahim as Kanzul Ummal, Vol. VI, Persamaan Asal Dan Artikata Sambil memperhatikan beberapa kata searti dari Weda dan Avesta, D Sahidullah mengatakan, bahwa tanpa keraguan lagi agama tertua dari orang-orang Arya di Iran dan India adalah sama. Kata-kata yang searti adalah Weda Avesta Asshur Asshura Mitra Mithra Indra Indra Andra Zam Yam Yim Apoo Apu Bayu Boyu Dev Da-eb Deo Manyu Mainyu Kedua sekte bangsa Arya ini berselisih dan saling menghina pemimpin-pemimpin musuh mereka. Orang-orang Arya Hindu mengubah “Ahura” menjadi “Asshura” untuk merendahkan derajatnya dan sebaliknya orang-orang Iran dengan penuh rasa kebencian mengejek Dev sebagai Deo Demon. Baik Deo maupun Asshura keduanya berasal pada pokoknya dari pribadi yang sama Kitab Mahabharata Adiparba ayat 65 Nabi Ismail as anak sulung Nabi Ibrahim as adalah datuk bangsa Arab dan dari Nabi Ishak as turun bangsa Israel dan suku-suku Iran, Zimbran, Jakshan, Wedan, Midian, Isbhak dan Suah. Anak-anak Hadhrat Ibrahim dari istri ketiga adalah datuk-datuk dari orang-orang Arya yang tersebar di India, Midian dan negeri-negeri timur lainnya. Hadhrat Ibrahim as berasal dari Ur mengirimkan mereka ke negeri-negeri sebelah timur untuk menyampaikan ajaran-ajaran beliau Kejadian 25 1-6. Dengan demikian janji Tuhan “Aku telah menjadikan engkau bapak dari banyak bangsa” Kejadian 175 telah sempurna. Keenam anak Nabi Ibrahim as ini disebutkan dalam Mahabharata dengan nama-nama yang berbeda- beda. Mereka dianggap anak-anak rohani dari Brahma Adiparba Bab 65. Di dalam hal ini patut disebut bahwa walau pun secara asal-usul semua orang-orang Arya berasal dari Ur, akan tetapi hanya orang-orang Brahma India sendiri sajalah keturunan rohani dari Hadhrat Ibrahim as atau Brahma. Mereka dihormati sebagai anak-anak rohani beliau karena mempercayai wahyu beliau. Karena mereka mempercayai dan mengikuti kata-kata yang keluar dari mulut Nabi Ibrahim as maka secara kiasan mereka dinyatakan sebagai diciptakan dari mulut Brahma. Ziarah Sehubungan dengan ziarah didalam Mahabharata disebutkan bahwa Brahma bapak dari manusia melakukan suatu upacara pengorbanan di suatu bukit dan mendirikan sebuah Brahmashala Rumah Tuhan di sana Banaparba 87. Adalah kewajiban bagi peziarah untuk mengelilingi altar yang dibangun oleh Brahma Bab 84. Ada sebuah sumur yang terkenal ditiga dunia Do. Mandi disana setelah bercukur adalah suatu perbuatan bajik Do – 82. Bukankah pengorbanan Brahma ini, Brahmashala, kebiasaan berkeliling pada altar, sumur terkenal, perbuatan bercukur dan lain-lainnya, mirip dengan pengorbanan Hadhrat Ibrahim as Ka’bah Suci, Tawaaf, Zam zam, dan bercukur kepala pada waktu haji atau ibadah umrah? Selama melakukan ibadah Haji seorang muslim harus mencukur kepala dan memakai sepotong kain putih yang tak berjahit, serupa benar dengan cara-cara seorang Brahma pengibadat profesional yang mengenakan kain putih tanpa jahitan dan mencukur kepala diwaktu menjalankan upacara keagamaan. Sebagai berkeliling tujuh kali kita menjumpai peristiwa berkeliling tujuh kali di dalam beberapa upacara agama Hindu. Nah, berkeliling berarti pengorbanan diri. Berjalan mengelilingi suatu benda menandakan penyerahan diri kepada benda itu. Hal ini juga menerangkan pentingnya Guru Suci dan berarti kesetiaan kepada pusat, yakni hidup dan kegiatan pelaku akan ditentukan dan diperintahkan oleh pusat. Banyak orang-orang Brahma dahulu kala mengatakan bahwa mereka telah mengunjungi Mukha Ishwar Asram Rumah Tuhan di Makkah dan berkunjung ke berbagai tempat suci lainnya Comparative Religion, p. 542, Al Furqan Desember 1964. Ramsankar Misra didalam bukunya Mahabharata Hindi menulis bahwa Shiva Brahmin pergi ke Arabia untuk mengadakan pemujaan hal 35. Yang lebih aneh dan mengherankan ialah bahwa masih banyak orang Hindu yang percaya bahwa Mahadev tertawan di Kaaba-Makka dan akan dibebaskan bila pembasuhan untuk mensucikan diri telah dilakukan dengan cara yang tertentu Ashastriya Purana Dr. Suniti Kumar Chatterjee telah berbicara tentang Shiva Mokkeswar ini. Bagaimanapun benar atau salah cerita ini menciptakan suatu hubungan diantara Ka’bah Hadhrat Ibrahim as dengan orang-orang Hindu India pada umumnya dan dengan orang-orang Brahma dahulu kala pada khususnya Keesaan Tuhan Suatu pertanyaan timbul, bagaimana mungkin orang-orang Brahma penyembah berhala dapat disebutkan pengikut-pengikut Brahma Hadhrat Ibrahim as yang sama sekali pemuja Tuhan Yang Maha Esa ? Tentang paradox ini kami mengajak saudara-saudara memikirkan bagaimana pengikut-pengikut Hadhrat Ismail as pada suatu waktu melupakan Tuhan Yang Esa dan kemudian menyembah 360 dewa dan dewi dan bagaimana keturunan Nabi Ishak as meski pun memperoleh peringatan berulang-ulang menyembah berhala Baal ? Demikian juga orang-orang Brahma yang tadinya mengenal dan mentaati Brahma telah menjadi penyembah-penyembah berhala. Seperti bangsa Quraisy mereka memonopoli penyembahan berhala-berhala di kuil. Api Di dalam Al Qur’an Majid terdapat cerita tentang musuh-musuh yang mencoba melakukan rencana buruk dengan membakar Hadhrat Ibrahim as akan tetapi Allah swt menyelamatkan beliau unggun api tersebut. Upanisad berkata “Api bahkan tak dapat menyentuh rambut sang Brahma” Keno – Upanisad 305/6. Orang-orang Arya India membawa serta upacara-upacara keagamaan adat istiadat dan berbgai tahhayul dari tanah leluhur mereka Mesopotemia. Cara korban bakaran ditempat pemujaan Altar ditemukan juga di dalam Bible Kejadian 820. Penyalliban seorang pencuri Adiparba bab 63 – Mahabharata juga lazim terdapat dimasa Nabi Isa as. Adat penghamilan perempuan Hindu oleh “debarnya” adik suaminya sudah umum di dalam sekte-sekte lain Anushashanparba 8, Deu 255. Bible menerangkan tentang sebuah tombak bermata tiga I Samuel 2 13, Kitab I Tawarich 28 17. Penggunaannya bukan tidak diketahui oleh bangsa Arya. Demikianlah didalam banyak hal orang-orang Arya India masih mewarisi kenang-kenangan tanah leluhur mereka. Bukan hanya di dalam upacara-upacara keagamaan dan adat kebiasaan, tapi juga didalam hal mengatur pemerintahan terdapat beberapa persamaan antara dua daerah. Menurut Bible daerah luas yang terhampar di antara Ethiopia Kush sampai ke Hind terbagi atas 127 propinsi Ester 1 1. Kita mengenal seorang raja bernama Nohush atau Nahash, yang terdapat dalam Bible dan Mahabharata Adiparba 75, I Samuel 11 1 – 11. Dr Krishna MohanBanaarjee menerangkan bahwa Baol raja Babilonia dan Bol dari Voda dan Asshur dari Assyria dan Ashura dari kitab-kitab agama di India adalah sama Introduction of the Rigweda Bab I & II da Aryan Witness. Nyatalah bahwa titik pusat persamaan-persamaan ini adalah Nabi Ibrahim as atau Brahma. Diciptakan pertama kali Orang-orang Hindu menganggap bahwa Brahma adalah makhluk pertama yang diciptakan. Bila masalahnya demikian bagaimana mungkin beliau dapat dianggap Hadhrat Ibrahim as yang lahir baru +- 4000 empat ribu tahun yang lalu. Sebagai jawabannya kami dapat mengatakan bahwa beliau Brahma diberi kedudukan utama dari segala makhluk oleh pengikut-pengikutnya disebabkan oleh penghormatan buta dan pemujaan yang berlebih-lebihan. Mahabharata mengatakan Narayana menciptakan Brahma dan menetapkan bahwa ia akan menjadikan penghulu dari manusia Shantiparba Bab 339. Lukisan serupa terdapat pula didalam Bible “Maka dari dalammu juga segala bangsa yang di atas bumi akan beroleh berkat” Kejadian 12 3. Juga didalam Al Qur’an Majid ia disebut sebagai penghulu umat manusia “Aku akan jadikan engkau sebagai penghulu umat manusia” Al Baqarah 25 Karena beliau memperoleh derajat dan martabat tertinggi berkat sifat dan akhlak beliau, maka beliau untuk penghormatan ditempatkan pada permulaan kejadian. Bukan hanya itu bahkan tentang “Manu”, dari mana diambil istilah “manusya” manusia, dikatakan bahwa ia diciptakan jauh kemudian setelah Brahma. Ini memang adalah akibat dari pemujaan terlalu besar dan penghormatan berlebih-lebihan. Sumber SI Fatah 135 HS Oleh Ahmad Taufiq Chaudry Terjemah Zafrullah Ahmad Pontoh, foto wikipedia
NABI IBRAHIM, BRAHMAN, DAN BRAHMA Oleh Deden Muhammad Makhyaruddin Dalam salah satu kitab yang menjadi referensi wajib di pesantren tradisional, Kasyifah al-Saja Syarh Safinah al-Naja karya Syeikh Nawawi bin Umar al-Banteni w. 1316 H. halaman 10, ditemukan riwayat yang bersambung kepada Rasulullah Saw melalui Abu Dzar al-Gifari w. 32 H. tentang naskah kitab suci yang diberikan kepada Nabi Ibrahim shuhuf. Bahwa seluruh isinya berupa amtsal sloka-sloka. Ini mirip dengan kitab Weda Sruti yang berisi sloka-sloka. Dalam riwayat lain, Shuhuf Nabi Ibrahim berjumlah 10. Ini sesuai dengan Rg Weda kompilasi yang terdiri dari 10 Mandala. Saya “curiga” yang disebut Brahman Yang Mahaesa dalam Weda adalah Nabi Ibrahim. Namun yang terjadi pada pengikut Weda adalah seperti pemahaman dan keyakinan Nashrani yang menuhankan Nabi Isa. Ini karena, kata Muqatil bin Sulaiman w. 150 H., shuhuf yang asli sudah diangkat. Kedua riwayat di atas meski belum diketahui jelas status kesahihannya, saya melihat, pada masa lalu, sudah ada upaya dari para ulama untuk mempertemukan Weda dengan Shuhuf Ibrahim. Dalam kitab al-Milal wa al-Nihal, misalnya, ada dugaan Barahimah agama Hindu adalah agama pengikut Nabi Ibrahim. Kajiannya tak banyak, karena terlanjur disimpulkan mereka dikenal menolak kenabian. Tampaknya hal ini karena para ulama dahulu di Arab masih kekurangan referensi tentang Weda dan Hindu. Agama Weda, dalam perkembangannya, bermetamorposis menjadi Agama Budha kemudian Hindu. Dari kedua Agama tersebut yang disebut-sebut sebagai perwujudan yang lebih mirip dengan Agama Weda adalah yang datang belakangan, yaitu Hindu. Dalam kayakinan Hindu, Brahman menampilkan dirinya dalam tiga wujud dewa. Disebut Trimurti. Yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Mereka memiliki sifat dewa dan sifat manusia. Mereka diperanakan, beristri, dan beranak. Umat Hindu tidak sepaham dalam menentukan mana dari ketiganya yang tertinggi, atau perwujudan inti dari Brahman. Mayoritas menyebut Brahma tertinggi. Tapi ada yang menyebut Wisnu. Trimurti lahir dengan mengangkat Brahman sebagai Tuhan yang benar-benar Tuhan esa. Adapun yang mempunyai sisi manusia bukanlah Brahman, tapi Brahma bersama Wisnu dan Siwa. Yakni, dengan kata lain, dalam kepercayaan mereka, Nabi Ibrahim sebagai Tuhan menjadi disebut Brahman, dan sebagai yang berunsur manusia menjadi disebut Brahma. Brahma, dalam mitologi Hindu, tak dinamakan Brahma kecuali karena merupakan cikal bakal penciptaan. Ia kemudian disebut dewa pencipta alam. Brahma pun identik dengan api Agni. Ini mirip dengan kisah Nabi Ibrahim yang tak dipisahkan dari perjalanan dakwahnya yang pernah dibakar api. Brahma juga menikah dengan seorang dewi yang bernama Saraswati. Ini mirip dengan kisah Nabi Ibrahim yang menikah dengan Sarah Sarah-swati. Dari segi nama, selain mirip dengan Brahman, Brahma juga sangat mirip dengan makna etimologi Ibrahim. Dalam bahasa Suryani berasal dari “aburaham” أَبُو رَهَام artinya jumhur, mayoritas, induk, cikal bakal dan muara segala kebaikan. Berasal dari bahasa Arab “abun rahimun” أَبٌ رَحِيمٌ. Artinya ayah yang penyayang. Ada yang mengatakan dari bahasa Kurdi, Bar/بَر saudara dan Ham/هَم batu yang identik dengan tradisi memahat batu untuk dijadikan berhala. Dan tradisi ini pesat di India. Kebanyakan orang hanya mengetahui satu varian bacaan kata ibrahim, padahal dalam bahasa Arab bisa dibaca dengan 7 varian bacaan, bahkan salah satunya ada yang dinyatakan sah sebagai bagian varian bacaan qiraat yang diterima secara bergelombang mutawatirah dari Rasulullah Saw, seperti qiraat di negeri Syam, yaitu qiraat Ibnu Amir w. 118 H. dari Abu Musa al-Asy’ari w. 44 H., melalui rawi Ibnu Dzakwan w. 242 H.. Varian tersebut adalah 1. Ibraahiim إِبْرَاهِيم. Bacaan qiraat jumhur 2. Ibraahaam إِبْرَاهَام. Bacaan Abi Musa al-Asy’ari w. 44 H. dan Abdullah bin Zubair w. 73 H. 3. Ibraahim إِبْرَاهِم. Bacaan Malik bin Dinar w. 127 H. 4. Ibraaham إِبْرَاهَم. Bacaan Abdurrahman bin Abu Bakrah w. 96 H. 5. Ibraahum إِبْرَاهُم 6. Ibraham إِبْرَهَم 7. Ibrahim إِبْرَهِم. Bacaan Abu Raja al-Atharidi w. 107 H. 8. Ibraahuum إِبْرَاهُوم. Bentuk jamak dari kata ibrahim adalah abaarih أَبَارِه, baraahim بَرَاهِم, abaarihah أَبَارِهَة, baraahimah بَرَاهِمَة, baraah بَرَاه. Dan tashghirnya adalah buraih بُرَيه. Demikian varian bacaan nama Ibrahim, sangat mirip dengan Brahman dan Brahma. Wallahu A’lam Sadeng, 6 Desember 2015 Visited 621 times, 1 visits today
Apa itu Dewa Brahma? Dewa Brahma adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian Dewa Brahma adalah Subjek Definisi Sejarah ? Dewa Brahma Dewa yang membuat alam semesta Definisi ? Loading data ~~~~ 5 - 10 detik semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “Dewa Brahma” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata Dewa Brahma artinya apaan sih? apa maksud perkataan Dewa Brahma apa terjemahan dalam bahasa Indonesia
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Telah banyak kalangan yang berpendapat sama bahwa sebutan "brahma" berasal dari nama "Abraham" atau Ibrahim. Misalnya yang disampaikan Anna Bonus Kingsford, seorang Theosophist Inggris pada tahun 1880-an"Abraham , atau Brahma , ...mereka adalah satu, dan kata yang sama, dan menunjukkan satu doktrin yang sama" [Anna Bonus Kingsford The Perfect Way Or, The Finding of Christ, 1882; 2011 259] Abdul HAQ Vidyarthi Maulana 1888 - 1977, seorang sarjana agama-agama besar dunia yang menyandang titel "The Vidyarthi" karena pengetahuannya yang luas tentang Veda Hindu, berpendapat bahwa Brahma dan Abraham adalah dua nama dari satu orang yang sama. Dan masih sangat banyak lagi para Ilmuwan yang berpendapat sama, bahwa Brahma adalah Abraham atau Ibrahim.***Fakta yang kita alami hari ini adalah bahwa, kita banyak bertengkar tentang agama oleh karena sejarah yang tidak tuntas digali para pendahulu. Entah itu karena disengaja atau mencatat, kitab weda paling kuno muncul di wilayah India utara, yang merupakan wilayah perlintasan Ibrahim dan keturunan-keturunannya dari teluk benggala tempat hijrah mereka ketika bencana kekeringan yg parah melanda menuju wilayah timur tengah. Baca pembahasan saya dalam beberapa artikel di bawah ini yang merupakan seri pembahasan saya tentang jejak Nabi Ibrahim di kawasan Benggala sebagai wilayah tempat hijrahnya ketika bencana kekeringan yang sangat parah melanda sebagian besar wilayah di bumi"Siang River" Sungai Siang Nama lain Sungai Brahmaputra, Bukti Kaum Madyan Berasal dari Kawasan Benggala"Meghalaya" Sisi Paling Bersejarah di Bumi yang Jarang Diketahui dan Sebagai Wilayah Tujuan Hijrah Nabi Ibrahim di Masa KunoTemuan Jejak Migrasi Nabi Ibrahim 4200-an Tahun Lalu [update]Ini Bencana di Masa Nabi Ibrahim yang Berdampak Global dan Meruntuhkan Banyak PeradabanHal yang sama dinyatakan pula oleh sebagian besar sarjana yang percaya bahwa Hinduisme dimulai antara 2300 SM dan 1500 SM di Lembah Indus, dekat Pakistan modern. Lembah Indus sumber 1 2 3 4 5 Lihat Sosbud Selengkapnya
Aswatama anak seorang Brahmana yang bernama Pendeta Drona, yang menjadi gurunya pangeran Kuru Pandawa dan Korawa. Aswatama beribukan Dewi krepi, yang menurut legendanya adalah jelmaan Bidadari Wilotama. Diberi nama Aswatama karena bentuk telapak kaki nya mirip telapak kaki kuda tidak punya jari-jari kaki, dan berambut seperti rambut kuda. hal ini dikarenakan, ketika awal mengandung dirinya, Konon Dewi Krepi/Wilotama sedang beralih rupa menjadi Kuda Sembrani dalam upaya menolong Bambang Kumbayana nama Resi Drona sewaktu muda, menyeberangi lautan. Dalam dunia wayang Aswatama dikenali dengan ciri-ciri bermata kedondongan putih, berhidung mancung serba lengkap, berketu udeng dengan garuda membelakang, bersunting kembang kluwih panjang, berkalung putran berbentuk bulan sabit, bergelang, berpontoh, dan berkeroncong. Berkain, tetapi tidak bercelana panjang dan bentuk telapak kakinya seperti telapak kaki kuda tidak punya jari-jari kaki dan bersurai Aswatama memiliki sifat pemberani, cerdik dan pandai mempergunakan segala macam senjata. Aswatama belajar ilmu perang bersama para pangeran Kuru di bawah bimbingan ayahnya sendiri yaitu Resi Drona. Ia memiliki keterampilan dalam ilmu perang, terutama mempergunakan sejata panah dan kemampuannya hampir sama dengan Arjuna. Ia mendapat pusaka yang sangat sakti dari ayahnya bernama Cundamanik. Ia juga merupakan salah satu dari tujuh Ciranjiwin, yaitu manusia berumur panjang. Saat perang Bharatayudha berakhir, hanya ia bersama Kertawarma dan Krepa yang bertahan hidup. Oleh karena dipenuhi dendam atas kematian ayahnya, ia menyerbu kemah Pandawa saat tengah malam dan melakukan pembantaian membabi buta dan penyerbuan itu dilakukan setelah perang diumumkan berakhir. Pada perang Bharatayuddha, Pandito Dronacarya, ayah Aswatama gugur karena siasat para Pandawa. Mereka sengaja membunuh gajah yang bernama Hestitama, agar Begawan Drona menjadi kehilangan semangat hidup Resi Drona mengira yang tewas adalah Aswatama puteranya. Untuk membalas dendam atas kematian ayahnya, Setelah perang Bharatayudha berakhir, Aswatama menyelundup ke dalam istana Hastinapura. Ia berhasil membunuh Drestadyumna Pembunuh ayahnya, Pancalawa anak-anak Drupadi, dan Srikandi. Setelah membunuh kelima anak Drupadi dan ksatriya lainnya, Aswatama berlindung kepertapaan Maharsi Byasa/Wiyasa di jawa disebut Abiyoso. Pandawa memburu dan terjadilah pertarungan antara Arjuna dan Aswatama. Dalam pertarungan itu, Aswatama memanggil senjata “Brahmasta” begitu juga dengan Arjuna, takut akan kehancuran dunia, Maharsi Wiyasa Bhagawan Abiyasa meminta keduanya agar segera menarik senjatanya kembali. Arjuna berhasil melakukannya, tetapi Aswatama kurang pandai menguasai senjata itu sehingga tidak bisa menariknya. Ia kemudian diberi pilihan agar senjata itu menyerang target lain untuk dihancurkan. Masih dengan penuh rasa dendamnya, Aswatama mengarahkan senjata itu ke rahim Utari, menantu Arjuna, istri Abimanyu. Senjata itu membakar janin dalam kandungan Utari, Namun Kresna berhasil menghidupkan kembali janin yang dikandung Utari. Oleh Sri Krisna dikatakan bahwaAswatama akan kena karma akibat perbuatannya. Aswatama tersadar dari perbuatan khilafnya, Aswatama menyerahkan batu permata berharga Manik yang terletak di dahinya kepada Sri Krisna, yaitu permata yang membuatnya tidak takut terhadap segala senjata, penyakit, atau rasa lapar, dan membuatnya tak takut terhadap para Dewa,Danawa, dan Naga. Aswatama mohon supaya tidak dikutuk oleh Sri Krisna, tetapi Sri Krisna mengatakan bahwa itu bukan kutukan melainkan buah karma atas apa yang telah dilakukan selama hidupnya. Atas perlindungan dan jaminan Bhagawan Abiyoso, Aswatama diampuni. Aswatama kemudian melakukan penebusan dosa mengembara kearah barat ditanah padang nan tandus di gurun pasir disemenanjung Arvasthan dan hidup selama 1000 tahun sebagai pertapa yang mengembara. Aswatama bukan brahmana lagi, meskipun beliau keturunan Brahmana atau berasal dari Brahmana. Aswatama anak Brahmana Bhagawan Dronacarya, selama hidupnya sampai perang Bharatayudha berakhir memilih hidup sebagai Ksatriya membela pihak Kurawa dalam perang di Kuruksetra tahun 3138 SM. Setelah tersadar dari kekhilafan, atas jaminan dan bimbingan Maharesi Wiyasa, kemudian melakukan penebusan dosa, pergi dari Hastina pura menuju kerah barat. Ditempatnya yang baru Aswatama menjalani hidup sebagai seorang pertapa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha pengasih lagi maha Pengampun. Aswatama mengasingkan diri di suatu tempat yang masih asing. Penduduk setempat menyebut Aswatama sebagai orang KAURA/KURU/KORA. Kata WA dalam bahasa sansekerta berarti keturunan, seperti Pandawa, artinya keturunan Pandu dan Kaurawa berari keturunan Kuru/Kaura. Bahasa yang dipakai oleh Aswatama bahasa-nya orang Kuru/Kaura/Kora/KAURAN, yang oleh penduduk setempat disebut bahasa dari seberang atau bahasa asing HEBREW. Aswatama bagi orang setempat disebut orang Asing =muhajirin Di tempat pengasingannya Aswatama kembali menjalani hidup sebagai seorang Brahmana. dan mendirikan Kuil pemujaan didaerah yang sangat kering, tandus dan panas, Daerah itu Ibaratnya seperti Padang Pagangsaran di lintasan Sorga dan Neraka di kadewatan sana. Di tempatnya yang baru Aswatama mengasingkan diri melakukan penebusan dosa, dia bisa hidup tenteram beranak pianak di sana. Meskipun diawal-awal pengasingan dirinya berbagai macam cobaan dihadapi-nya dengan tabah. NABI ABRAHAM atau NABI IBRAHIM Abraham Pergi dari Negerinya karena mau di bakar oleh kaumnya. Orang tuanya penjual patung berhala perlu diteliti lagi apakah Orang tua biologisnya atau orang tua angkatnya. Istri yang selalu menemaninya dipengasingan bernama Sarah , disertai keponakannya bernama Nabi Lut, Abraham berumur panjang konon sampai1000 tahun, mendirikan Ka’abah meninggalkan jejak kaki di Ka’abah, meninggalkan batu hitam Hajar Aswad. Menurut ceritera orang, bahasa yang digunakan oleh Nabi Ibrahim adalah bahasa Hebrew yang artinya seberang. Pendudk asli arab menyebut Nabi Ibrahim sebagai orang KAURUN = Muhajirin yang artinya Emigran, yaitu orang yang meninggalkan negerinya. Masjid Baittullah disebut juga Masjidil Harram, dan sangat populer disebut Ka’abah. Para jemaah melakukan tawaup 7 kali mengelilingi Ka’abah, melempar jumrah, mengambil air zam-zam IBRAHIM = ABRAHAM = ASWATAMA ??? Apa ya…..? ABRAHM dalam bahasa sansekerta artinya dari Brahma atau bisa juga berarti Bukan Brahmana lagi atau Mantan Brahmana atau keturunan Brahmana tetapi tidak melaksanakan kewajiban sebagai Brahmana. Abrahm mungkin julukan untuk Aswattama, ini hanya mungkin lhoh, karena Aswatama tidak melaksanakan kewajibannya sebagai Brahmana dan memilih hidup sebagai Ksatriya sebagai prajurit di Hastinapura. Makanya orang menyebut Aswataama dengan sebutan ABRAHM. Atau mungkin juga Aswatama saat itu telah total menjadi Brahmana kembali, sehingga dipanggil Brahmana, atau Brahmin, tetapi karena di-eja dalam bahasa arab atau lidah bahasa Arab kata Brahmana atau Brahmin menjadi Abraham atau Ibrahim. he..he ini hanya mengira…ngira saja. perlu pembuktian ilmiah yaaaa. Beberapa kesamaan yang mendukung sehingga banyak yang berpendapat bahwa Aswatama=Abraham/Ibrahim 1. Nama Sarah adalah mirip nama Saraswati,sakti/kekuatan dewa brahma, nama Abrahm artinya dari Brahma, sehingga sangat wajar kalau istrinya disebut saras dari kata Saraswati. 2. Nabi Lut, keponakan Nabi Abrahm mirip dengan nama Lottama, kerabat dari Aswatama yang memakai nama legenda leluhurnya Bidadari Nilottama/Wilottama, seperti diketahui dalam perang di Kurusetra selain Aswatama yang masih hidup, adalah Kertawarma dan paman Aswatama yaitu Kripacarya semuanya meninggalkan Hastinapura melakukan penebusan dosa menjadi pertapa. Hal ini juga dilakukan oleh Kelima Pandawa setelah menyerahkan tahta kepada Parikesit th 3102 SM menurut perhitungan kalender masehi tepat tanggal 18 februari th 3102 SM, kelima pandawa pergi meninggalkan Istana Hastinapura menuju Puncak Gunung Himalaya melakukan penebusan Dosa. 3. Aswatama selalu mengenakan kalung dengan liontin berbentuk Bulan Sabit. Bulan Sabit merupakan hiasan pengikat rambut Dewa Siwa. Saat ini Bulan sabit merupakan lambang Negara di hampir diseluruh negara Arab. 4. Para Ilmuwan mesti secara transparan meneliti tapak kaki Nabi Ibrahim yang tersimpan di Mekah. apakah ada gambaran jari-jari nya layaknya kaki manusia normal apa tidak ?, Karena telapak kaki Aswatama tidak ada jari-jarinya. Telapak kaki Aswatama dempet seperti kaki kuda. Kalau ada jari kakinya berarti itu bukan tapak kaki Aswatama. Artinya Aswatama tidak sama dengan Ibrahim seperti yang diklaim selama ini. 5. Di dahi-nya Aswatama terdapat Manik/batu permata yang oleh Sri Krisna kesaktian batu tersebut dicabut dan dilepaskan dari dahi-nya Aswatama. Meski sudah tidak bertuah lagi batu tersebut merupakan hadiah dari ibunya bidadari Nilottama, sehingga kemanapun beliau pergi selalu dibawanya. Kemungkinan batu permata/manik tersebut = Hajar Aswad. Dulunya batu itu berwarna merah menyala seperti mirah delima dan berupa perhiasan kecil di dahi, tetapi karena tuahnya sudah dicabut, batu tersebut berubah dan lama-kelamaan menjadi Hitam. Namun hal ini perlu diteliti kembali karena ukuran dari batu yang tertempel di dahi dengan Hajar Aswad. Sejauh catatan sejarah, ada bukti yang menunjukkan bahwa kabah tersebut sebagai candi Hindu dan batu hitam sebagai tempat shiv lingga. Diceritakan Ada seorang raja Tamil yang besar dengan nama cheraman nayanar. Dia adalah pemuja Siwa yang agung. Dia memutuskan untuk mencatat semua kuil Siwa di dunia. Jadi, dia pergi ke semua kuil shiva dan mencatatnya. Dalam pencariannya untuk mendata kuil shiv, dia pergi ke Indonesia, Malaysia, Arabia, Asia Tengah dan India untuk merekam semua kuil shiv di sana. Demikian juga, dia mengunjungi Mekah dan dia telah meriwayatkan pertemuannya dengan nabi mohammed. Sesuai dengan perjanjiannya dia berkewajiban untuk membangun masjid pertama di India selatan. Akhirnya, dia meninggal dalam perjalanan untuk mendaki kailash. Dia telah mencatat semua pertemuannya dengan kuil Siwa dalam lagu nayanar. Orang orang Tamil menggunakan lagu-lagu ini untuk memuja Shiva. Selain itu, ada lagi lempeng tembaga dari zaman raja besar vikramaditya yang menjelaskan Mekah berada di bawah kendalinya. Ia juga mengatakan, dia adalah pemuja Siwa yang hebat dan ini menjelaskan bagaimana dia membangun sebuah kuil besar di Mekah. Pelat tembaga ini saat ini tersedia di Turki agar publik dapat melihat. 6. Tradisi yang dilakukan oleh Ibrahim sama dengan kebiasaan yang dilakukan oleh penduduk di Bharatawarsa, yaitu melakukan Pradaksina mengelilingi tempat Suci sebanyak 7 kali, Dalam kisah Ganesa dan Kartekiya, Dewa Siwa menguji kedua putranya untuk mengelilingi Dunia, Ganesa sangat cerdik, hanya berkeliling 7 kali disekitar Dewa Siwa, sementara Kartekya keliling Dunia, Dan Ganesa ada dipihak yang benar karena Siwa adalah pusatnya alam semesta. Jadi mengelilingi Siwalinggam atau tempat suci sebagai perujudan stananya pusat dunia sangat umum dilakukan oleh Umat Hindu baik di India maupun di Indonesia. Praktek mengambil 7 langkah yang dikenal sebagai Saptapadi diasosiasikan dengan upacara perkawinan Hindu dan pemujaan api. Upacara puncak dalam perkawinan Hindu yang menggabungkan pasangan pengantin mengelilingi api suci sebanyak empat kali tapi kemudian disalah artikan oleh nenek moyangnya Muhammad menjadi 7 kali. Mengingat “Makha” atau Mekah itu artinya API. Ketujuh tawaf itu membuktikan bahwa Mekah dahulunya dibangun sebagai pusat pemujaan Dewa Api. 7. Suku bangsanya Ibrahim disebut suku Kuraisi/Quraisi; sangat mirip dengan kata Kururesi, yaitu seorang Kuru yang menjadi pendeta/resi/brahmana. Dalam kamus bahasa sansekerta ada kata Kuruksetra = tempat peperangan bangsa Kuru, Kurawa=keturunan Kuru, Kururesi=seorang resi dari Kuru=Brahmana dari Kuru=Pendeta dari Kuru. 8. Masjid Baitulah disebut juga Masdijil Harram, kata Harram mirip dengan kata HAIRAM atau HARERAM, Japamantra yang selalu dilantunkan oleh Umat Hindu sekte Waisnawa HAIRAM….HAIRAM …HARERAM….HARERAM….atau HARIRAM…HARIRAM 9. Ciri lainya bahwa Ibrahim membawa tradisi Hindustan adalah kebiasaan kaum Kuarisi bertahanut/bermeditasi/bertafakur di tempat sepi seperti di Goa-Goa atau di Hutan-hutan, karena di timur tengah tidak ada hutan maka Goa adalah pilihan yang paling tepat. 10. Nabi Muhamad sebelum menerima Wahyu, juga punya kebiasaan bermeditasi/bertahanut/bertafakur di Goa. Tempat yang menjadi kebiasaan Nabi Muhamad bertahanut/bermeditasi adalah GOA HIRA. 11. Kata KAURUN mirip dengan KAURU yaitu asal Aswatama dan tempat Aswatama menjadi Prajurit perang di pihak KAURAWA. 12. Dalam melaksanakan ritual tersebut para penyembah berhala memakai pakaian yang disebut Ihram yang dipakai untuk menutup tubuh dengan dua helai kain putih yang tidak dijahit, di mana sehelai diselubungkan di sekeliling bahu dan yang sehelai lagi diselubungkan di sekeliling pinggang. Sedangkan kepala, kedua belah tangan dan kaki tidak boleh tertutup. Pakaian ini jelas sekali adalah pakaian umat Hindu kuno dalam berziarah ke kuil mereka. Penggunaan pakaian tersebut dimaksudkan agar mereka datang dalam dalam keadaan putih bersih. 13. Mengenai Arab Arabia itu adalah kata singkatan. Kata aslinya yang bahkan masih digunakan saat ini adalah Arbashtan, asal katanya adalah Arvasthan. Seperti dalam bahasa Sang-Sakerta, huruf “V” diganti jadi huruf “B” seperti pada kata devata menjadi debata kemudiana menjadi dewata. Arva dalam bahasa Sangsakerta berarti “kuda”. Arvasthan berarti “Tanah Kuda”, dan kita tahu bahwa Arabia memang terkenal akan kuda2nya. 14. Pusat ibadah yakni Mekah juga berasal dari bahasa Sangsakerta. Kata Makha dalam bahasa Sangsakerta berarti “api persembahan”. Karena penyembahan terhadap “Api Veda” dilakukan di seluruh daerah Asia Barat di jaman pra-Islam, dengan demikian Makha itu merupakan tempat yang memiliki kuil untuk menyembah api. 15. Naskah Raja Vikramaditya yang ditemukan di dalam Kaba di Mekah merupakan bukti yang tidak dapat disangkal bahwa Jazirah Arabia merupakan bagian dari Kekaisaran India dimasa lalu, dan dia yang sangat menjunjung tinggi Dewa Shiva lalu membangun kuil Shiva yang bernama Kaba. Naskah penting Vikramaditya ditemukan tertulis pada sebuah cawan emas di dalam Kaba di Mekah, dan tulisan ini dicantumkan di halaman 315 dari buku yang berjudul `Sayar-ul-Okul’ yang disimpan di perpustakaan Makhtabe-Sultania di Istanbul, Turki. KESIMPULAN Perlu ada penelitian lebih lanjut, dengan melepaskan diri dari keterikatan terhadap Agama tertentu atau keyakinan tertentu, dan murni ilmiah untuk membuktikan bahwa Nabi Ibrahim adalah Aswatama yang pergi meninggalkan negerinya karena terkoyak perang saudara. Sumber Referensi 1. 2. 3. 4. 5. 6.
dewa brahma adalah nabi ibrahim